DOMPU, KOMPAK NTB – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Perduli Hutang Kadindi melakukan unjuk rasa di Kantor Desa Kadindi, Kantor Balai KPH Tambora, Mapolsek Pekat dan Kantor Kecamatan Pekat, Kamis (31/8/2023).
Ujuk rasa massa aksi di empat titik itu menuntut agar pelaku illegal logging yang telah melakukan perdagangan kayu Sonokeling hutan kadindi cepat di usut dan di proses secara hukum.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Aksi Arifin Umar, S.Pd menyampaikan, bahwa pelaku pelaku illegal logging sudah lama terjadi bahkan sudah beberapa kali di laporkan tapi belum ada yang di proses.
“Cara cara pelaku illegal logging tidak di benarkan karena mereka menyuntikkan racun dalam kayu agar mati baru di ambil untuk di perjual belikan,” ungkapnya.
Selain itu, Pria yang biasa disapa Boi Irawan menyebutkan, bahwa beberapa hari yang lalu masyarakat langsung turun ke lokasi untuk menentang para pelaku illegal logging dan berhasil mengamankan puluhan kubi kayu Sonokeling yang sudah siap di dikirim ke penjualnya.
“Kami sudah muak dengan pelaku illegal logging tersebut karena ketika seluruh masyarakat Kadindi hadir dilokasi dan mengamankan kayu yang sudah di tebang. Mereka menantang masyarakat dengan menyatakan sudah punya izin dan lain-lain, sementara kayu sonokeling dilarang dalam UU diperdagangkan. Untuk itu, itu kami minta pada penegak hukum segera menangkap pelaku illegal itu,” bebernya.
Di tempat yang sama Penanggung jawab Aksi Fakarudin, S.Pd meminta kepada Balai KPH Tambora dan Camat Pekat untuk segera berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Dompu untuk membahas status hutan.
“Hutan harus dilindungi karena hutan Kadindi menjadi tonggak penyuplai air yang menjadi kebutuhan mendasar bagi puluhan ribu masyarakat yang ada di Desa Kadindi, Desa Kadindi Barat, Desa Nangamiro dan Desa Karombo,” pungkas Dia. (SYARIF)
